ARTIKEL
JAKARTA – METRO GEMA NEWS:
Pada tanggal 21 April setiap tahunnya biasanya masyarakat Indonesia akan memperingati hari lahirnya “Raden Ajeng Kartini (RA Kartini)” atau (Raden Ayu Adipati Kartini Djojodhiningrat). Dia adalah seorang perempuan Pahlawan Nasional yang hidup pada (21 April 1879 – 17 September 1904. Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa.
Anggi Pratiwi S.H.,M.H seorang Advokat muda mengaku sangat peduli dengan peringatan hari Kartini tersebut. Di matanya RA Kartini memiliki nilai sangat istimewa yang menginspirasi kaum wanita dari masa perjuangan sampai dengan sekarang.
Lebih lanjut Anggi menyatakan dalam dialognya dengan awak media Metro Gema News, Sabtu (20-4-2024 ) malam, bahwa RA Kartini merupakan seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia yang sangat dikaguminya diantara sekian banyak tokoh Pahlawan Wanita lainnya.
“RA Kartini adalah putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, RA Kartini merupakan seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa,” ujar Anggi menceritakan sekelumit sejarah tentang perjuangan RA Kartini.
Sebab, menurut Anggi Hari Kartini selain mengingatkan kita akan jasanya, di Hari Kartini ini kita akan mengingat perjuangannya dalam mensetarakan gender antara perempuan dan laki laki.
Semasa hidupnya, sosok Kartini berupaya mengubah pandangan bahwa perempuan tak hanya mengurusi urusan rumah tangga saja. Namun, ia berusaha memajukan bangsa dan merintis jalan bagi kaum perempuan menuju keadaan yang lebih baik.
Dia berpesan kepada kaum Perempuan di era Revoluasi Industri 4.0 ini, teruntuk RA Kartini era milenial pantang menyerah dalam meraih impian dan menempuh pendidikan.
“Jika bisa setinggi mungkin, terjang kebodohan dan wariskan kepada anak keturunan kita nanti menjadi penerus bangsa yang berkualitas dan memiliki jiwa nilai Pancasilais,” tegasnya.
Sebuah maha karya RA Kartini yang sangat populer “Habis Gelap Terbitlah Terang” menurut Anggi, adalah tuntunan yang dapat membius anak bangsa untuk tegar dan teguh bersemangat dalam menerjang kebodohan, tidak ada perbedaan satu dengan yang lainnya, wanita biasa juga bisa berjuang layaknya wanita terhormat dan memiliki martabat. Mengerti dan menjunjung tinggi akan nilai diri sendiri, tanpa ada perasaan minder maupun rendah diri dengan yang lain.
Akhirnya, Anggi menyampaikan rasa bangganya kepada Pemerintah Republik Indonesia yang telah menjadikan hari lahir RA Kartini sebagai hari peringatan atau hari perayaan Nasional. “Selamat Hari Kartini,” Pungkas Anggi Pratiwi S.H.,M.H
Liputan: (F.Haris & Wiwin Hendra)