Straight News
ACEH TAMIANG – METRO GEMA NEWS:
Hamparan tanaman padi di Kecamtan Bendahara terkena serangan penyakit – potong leher – ( Istilah di masyarakat *Red) atau Magnoporthe Oryzae di masa panen pertama ini. Serangan pada tanaman padi ini sudah terjadi sejak 15 hari terakhir sehingga petani terancam gagal panen.
Salah satu lahan pertanian di Kecamatan Bendahara yang terserang – potong leher – adalah tanaman padi yang ada di Kampung (Desa *Red) Cinta Raja Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang.
Setidaknya ada 2 hektare tanaman padi berusia 2 bulan lebih di Kampung itu yang terserang penyakit – potong leher – yang diakibatkan jamur. Penyakit itu sudah terjadi sejak 15 hari terakhir ini membuat biji padi menjadi kering. Rabu (04/08/2024).
“Serangan penyakit ini terjadi karena kondisi cuaca yang tak menentu,” kata salah seorang petani dari Kampung Cinta Raja.
Pardi, Ketua Kelompok Tani Kampung Cinta Raya mengatakan penyakit – potong leher – terjadi pada tanaman padi milik anggotanya yang sudah berumur lebih kurang 2 bulan. Penyakit ini, menurut Pardi, terjadi akibat cuaca yang tidak menentu sehingga membuat tanaman padi menjamur dan mengering.
“Usia padi sudah 2 bulan lebih dan sebentar lagi mau panen tapi ternyata terkena penyakit ini, Alhamdulillah gerak cepat BPP, PPL dan POPT-PHP, kelompok tani saya dibantu Pestisida Jenis Fungisida oleh Distanbunnak Kabupaten Aceh Tamiang, segera akan kami lakukan penyemprotan,“ ujarnya.
Penyakit – potong leher – pada padi, membuat petani terancam merugi karena gagal panen. Pardi menyebutkan kerugian akibat penyakit ini ditaksir bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Butet SP, Koordinator BPP kepada awak media ini menjelaskan, laporan sementara sebagian lahan padi terkena serangan – potong leher – untuk masa panen pertama, 150 ha tanaman padi yang ada di Kampung Cnta Raja, sekitar lebih kurang 2 ha, dilaporkan terjadi serangan katagori ringan hingga sedang.
“Serangan penyakit ini, murni karena cuaca, ketika hujan lebat belakangan ini. Penyakit tersebut menyebabkan leher padi busuk dan patah. Sehingga, proses pengisian terganggu dan banyak terbentuk bulir padi yang hampa,” jelasnya.
T. Priyono Yarmin (Popon) Petugas POPT PHP menambahkan, padi yang dilaporkan terserang di sejumlah areal oleh petani sudah diidentifikasi, salah satu upaya yang dapat dilakukan segera adalah dengan penyemprotan obat khusus, sebelum pemasakan bulir.
“Kami imbau seluruh PPL agar melakukan pendampingan ke petani agar panen raya yang diprediksi terjadi akhir September ini tidak ada kendala,” pungkasnya.
Liputan: (Arman Abdi)