Investigation News
ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:
Kondisi fisik gedung bangunan SMPN 32 Takengon Kabupaten Aceh Tengah tampak memprihatinkan, karena beberapa sarana dan prasarana di sekolah tersebut tidak terawat, bahkan sudah tidak dapat digunakan lagi. Diduga anggaran yang digelontorkan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak terserap dengan baik.
Sabtu (11/05/2024) Awak media Metro Gema News melakukan investasi ke SMPN 32 Takengon Kampung (Desa *Red) Kekuyang Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah, terlihat banyaknya ruang belajar yang kumuh dengan kondisi jendela kaca yang pecah, meja dan bangku yang berantakan, WC yang tidak dapat digunakan, lapangan semak belukar serta areal samping sekolah dan depan sekolah juga terlihat semak. Ironisnya, pagar sekolah sudah dililiti oleh rumput yang menjalar, bagaikan bangunan tua tak berpenghuni. Padahal, dana BOS ada.
Seorang warga yang mengaku tinggal di seputaran SMPN 32 Takengon, tidak bersedia namanya dipublikasikan menyebutkan keberadaan sekolah yang sangat amburadul.
“Setingkat WC sekolah sajapun, tidak dapat digunakan karena tidak ada air, rerumputan di sekeliling sekolah jarang dibabat, sehingga menjadi semak belukar,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan anak-anak kalau mau buang air besar atau air kecil harus lari ke masjid Kampung atau ke rumah warga.
“Dana BOS itu nampaknya idak jelas,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 32 Takengon, Saifuddin, S.Pd saat ditemui, menuturkan dan membenarkan kondisi sekolah itu.
“Air sudah berapa bulan ini tidak jalan, sehingga kami harus menampung air hujan dulu untuk keperluan air bersih,” kilah Saifuddin.
“Kalau masalah semak dan banyaknya rumput menjalar, disebabkan penjaga sekolah kami lagi sakit,” tutupnya.
Diharapkan Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah agar menindak dengan tegas Kepala SMPN 32 Takengon atas pengelolaan Dana BOS sampai menelantarkan bangunan yak terawat tersebut.
Liputan: (Alamsyah)