Dept News
ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:
Ketua Koperasi Peternakan Ketapang Nusantara Linge (KENALI) Kabupaten Aceh Tengah diduga menggelapkan hewan ternak berupa lembu serta uang iuran Simpanan Pokok Rp. 50.000,- dan uang Simpanan wajib Rp. 10.000,- perbulan dari jumlah anggota 165 orang. Parahnya semenjak dibentuk tahun 2015, setelah itu sampai sekarang belum pernah dibuat rapat lagi. Minggu (02/03/2025).
Jumlah lembu yang dihibahkan dari Pemerintah Pusat untuk Koperasi KENALI berjumlah 165 ekor serta Mesin Pengolah Pakan Ternak pada 23 Oktober 2015.
Mesin Pengolah Pakan Ternak yang dibangun di Kampung (Desa *Red) Owaq Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah menelan biaya ratusan juta diperuntukan untuk Koperasi KENALI, kini terbengkalai dan sudah banyak yang dalam kondisi rusak berat, tak terawat dan terlihat banyaknya barang-barang yang hilang.
Di dalam Struktur Kepengurusan Koperasi KENALI diketuai SR (40) Sekretaris Jumani, serta Bendahara Zulfan.
Sekitar sepekan yang lalu, salah satu warga Kampung Owaq dan Anggota Koperasi KENALI yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan, “Pada tahun 2015 kami ada membuat Koperasi yang bernama KENALI, dan kami selaku Anggota membayar uang Simpanan Pokok Rp. 50.000,- dan uang Simpanan wajib Rp.10.000,- berjalan lebih kurang 11 bulan. Tapi, hingga kini uang tersebut tidak tahu kemana perginya,” ucapnya.
“Begitu juga dengan lembu berjumlah 165 ekor, diberikan dari Pemerintah untuk Koperasi KENALI, hingga kini dipelihara oleh salah satu warga yang tidak lain adalah Pakcik (paman *Red) dari ketua Koperasi KENALI,” ujar salah satu anggota Koperasi KENALI.
Ditambahkannya, bahwa sejak tahun 2015 lembu tersebut dipelihara oleh Pakciknya Ketua Koperasi KENALI, semakin hari semakin berkurang. Sementara itu, kandang lembu tersebut hingga kini sudah tidak terurus lagi dan sudah rusak.
“Begitu juga dengan Gudang Pengolahan Pakan Ternak yang dibangun Pemerintah sudah rusak parah dan barang-barangnya sudah banyak hilang, seperti Mesin Kubota 15 buah, mesin Dompeng 7, Grek, Mesin Copot, dan peralatan lainnya sudah banyak hilang, ” tambahnya.
Seakan Ketua Koperasi KENALI tidak mau tahu. Pernah mereka (beberapa anggota Koperasi) menanyakan jumlah lembu tersebut kepada Ketua Koperasi, ketua koperasi itu menyebutkan lembu saat ini tinggal sekitar 30 ekor lagi, karena sudah banyak yang mati.
Selaku anggota Koperasi KENALI, mereka merasa ada kejanggalan dan kecurigaan tentang jumlah lembu tersebut. Jumlah uang yang selama ini mereka bayarkan, serta banyaknya barang-batang di Gudang Pengolahan Pakan Ternak yang hilang.
Saat Awak media turun ke lokasi tersebut, 26 Februari 2025, terlihat Gudang Pengolahan Pakan Ternak yang sudah tidak terurus, semak belukar, pintu samping Gudang tersebut sudah terbuka tidak dikunci lagi. Di lokasi ditemukan buku Struktur Koperasi Serba Usaha (KSU) KENALI KTM Ketapang Nusantara Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan data itu, Ketua KSU Saprudin. Sekretaris Jumani. Bendahara Zulfan.
Selanjutnya, Kepala Unit Usaha Industri Pupuk Organik, Misdi. Kepala Unit Usaha Industri Pakan Ternak, M.Yunus.
Sementara itu, Kepala Unit Usaha Mini Ranch (Ternak). kosong atau tidak ada nama. Operator Mesin, M.Yusuf, untuk bagian Produksi dan Pemasaran, Sugino. M.Mukid, Sunardi, Ariska, Suryadi.
Ketua Koperasi Kenali saat dijumpai awak media, berkilah seakan tidak mau tahu tentang keadaan Gudang Pengolahan Pakan Ternak tersebut, mau hancur dan hilang bukan urusannya dan masalah lembu kini tinggal sekitar 30 ekor lagi, dia sebutkan karena sudah banyak yang mati, dan ada juga di potong karena jatuh dan sakit, dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang melintas.
“Gudang itu bukan urusan saya pak, kalau lembu kini tinggal sekitar 30 ekor lagi karena sudah banyak mati, kalau yang memelihara lembu tersebut benar Pakcik saya, karena warga tidak ada yang mau pelihara, dan kalau masalah uang Simpanan Pokok dan uang Simpanan Wajib saya tidak bisa jawab,” pungkasnya.
Liputan: (Alamsyah)