Dept News
ACEH TAMIANG – METRO GEMA NEWS:
Pasien penderita penyakit ginjal di RSUD Kabupaten Aceh Tamiang mengeluh, walaupun wajib dua kali cuci darah dalam satu minggu, tetapi RSUD Aceh Tamiang hanya mampu melayani satu kali dalam satu minggu artinya tidak mampu melayani sesuai kebutuhan pasien. Seperti yang disampaikan Budi (50) keluarga pasien penyakit Ginjal Idaliana (46) warga Kampung (Desa *Red) Perdamaian Kecamatan Kota Kualasimpang Aceh Tamiang.
Budi menyampaikan bahwa adik kandungnya Idaliana sudah lebih sepuluh tahun mengalami sakit ginjal dan wajib transfusi darah dua kali dalam satu minggu yang sebelumnya dirawat di RSUD Kota Madya Langsa, kini kembali dirawat di RSUD Aceh Tamiang dikarenakan dia berstatus sebagai warga Aceh Tamiang. Demikian disampaikan Budi ke Metro Gema News.
Masih nenurut Budi, sebelumnya pasien Idaliana adik kandungnya dirawat di RSUD Langsa, dia mendapatkan pelayanan yang baik yaitu dalam satu minggu kebutuhan cuci darah wajib dua kali terlayani. Ironis, setelah 4 bulan terakhir ini dipindahkan ke RSUD Aceh Tamiang adiknya Idaliana hanya dapat dilayani satu kali dalam satu minggu.
“Saya heran kenapa ada perbedaan pelayanan di RSUD Aceh Tamiang dengan RSUD Kota Madya Langsa, saya sudah mencoba menghadap direktur RSUD Aceh Tamiang dr.Andika. Tetapi, sang direktur mengarahkan coba menghadap ke dr. Syahbuddin penyakit dalam, tetapi hasilnya tetap nihil,” ucap Budi karena pelayanan di RSUD Aceh Tamiang tidak memuaskan, alasan yang diperoleh karena di RSUD Aceh Tamiang kekurangan persediaan cairan, hal ini yang tidak di mengerti oleh Budi.
Dia berharap agar adik kandungnya dapat dilayani sesuai kebutuhan transfusi darah dua kali dalam satu minggu sesuai kebutuhannya.
“Kalau RSUD Aceh Tamiang tidak mampu melayani pasien sesuai kebutuhan kembalikan aja pasien ke RSUD Kota Madya Langsa,” kata Budi sambil menangis yang kini mencoba mengadukan nasibnya ke Wakil Ketua DPRK Fadlon, SH.
Direktur RSUD Aceh Tamiang saat ingin ditemui awak media tidak berada ditempat, lalu Metro Gema News juga mencoba menemui dr. Syahbudin di ruang kerjanya bagian penyakit dalam tetapi juga belum dapat di temui karena juga tidak berada ditempat. Awak media hanya dapat menemui karyawan Zubaidah yang mengarahkan ke ruang Dialisis untuk pasien cuci darah (Transfusi darah).
Di ruang hanya dapat ditemui seorang perawat Cut membenarkan adanya pasien yang bernama Idaliana pindahan dari RSUD Kota Madya Langsa, menurut Cut ada 10 pasien cuci darah pindahan dari RSUD Kota Madya Langsa termasuk yang sudah meninggal dunia.
Cut menjelaskan semua pasien sudah dijadwalkan, semua untuk cuci darah (Transfusi darah) hanya satu kali dalam satu minggu. Walaupun, kebutuhan pasien harus dua kali dalam satu minggu. Hal tersebut, menurutnya dikarenakan banyaknya pasien dan kurangnya alat tabung, terpaksa dilakukan satu kali dalam satu. Rabu (24/04/2024).
Liputan: (Zulherman)