Straight News.
ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:
Material tanah bercampur batu kerikil terlihat berserakan di jalan raya, keadaannya itu bisa berbahaya, dapat menyebabkan jatuhnya pengendara/pengguna jalan raya terutama pengguna sepeda motor. Rabu (22/01/2025).
Tanah yang bercampur batu kerikil itu diduga jatuh dari mobil Dump Truk pengangkut tanah galian. Tanah yang berserakan tersebut jatuh ke jalan itu terlihat di Kampung (Desa *Red) Uning Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah tepatnya di Simpang Tiga Uning Jembatan Baru.
Hingga saat ini belum ada penanganan dari pihak terkait, bahkan terlihat hingga siang ini tanah bercampur batu kerikil tersebut masih berserakan di jalan raya, seakan menunggu korban terlebih dahulu, baru dibersihkan.
Salah satu warga Uning Kecamatan Pegasing, Salpani (53) turun langsung ke lokasi untuk membersihkan dengan menggunakan tangan dan satu buah Kereta Gerobak (Artco).
Salpani menuturkan saat diwawancarai awak media ini, dia menuturkan, “Saya takut orang yang melintas memakai sepeda motor bisa jatuh di sini, terpaksa saya bersihkan pakai tangan,” ucap Salpani.
Ditambahkannya, “Dari tadi saya melihat pengendara yang lewat, saya sangat takut dengan batu kerikil yang bercampur tanah tersebut, bisa saja terlempar ke muka pengguna jalan, akibat dilindas ban mobil. Makanya, saya bersihkan pak, tapi tidak bisa semua pak karena tanahnya sudah mengeras akibat di lintas mobil,” ucap warga tersebut.
Akibat berseraknya tanah dan batu kerikil tersebut, terlihat banyaknya warga yang melintas dengan sangat berhati-hati karena takut terjatuh.
Diharapkan kepada pihak terkait agar dapat turun ke lokasi tersebut dan membersihkan material yang berserakan tersebut, serta APH dan pihak terkait agar menindak mobil Dump Truk yang membawa material galian yang tidak menggunakan penutup (Terpal).
Hingga saat ini, Rabu 22 Januari 2015 pukul 14.00 WIB, material Tanah bercampur batu kerikil tersebut masih berserakan di jalan raya Kampung Uning Kecamatan Pegasing, hingga berita ini diturunkan.
Liputan: (Alamsyah).
