ACEH TAMIANG –METRO GEMA NEWS:
Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) perdana dilaksanakan di Desa Kebun Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang yang bekerjasama dengan PT. Socfindo.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Kerja Pelayanan Khusus, Farida mewakili Deputi KBKR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh saat Sosialisasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR dalam rangka meningkatkan kesertaan Ber-KB dan sebagai upaya percepatan penurunan stunting, acara berlangsung di Klinik PT. Socfindo Kebun Sungai Liput, Rabu(15/5/2024).
Farida, SE, MM, mengatakan kegiatan tersebut merupakan amanah UU 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Pada kesempatan itu dia juga menyinggung angka stunting di Aceh. Ia mengatakan angka stunging Aceh sudah menurun walaupun secara SKI masih berada pada angka 27 persen.
“Kami sangat bangga karena ini menjadi inisiasi awal untuk teman-teman kabupaten/desa lain di Aceh Tamiang, gerakan bersama-sama dalam Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR,” kata Farida.
Melihat inisiasi Kebun Sungai Liput, BKKBN pusat merasa bangga, karena Aceh Tamiang menjadi percontohan dalam memaksimalkan dan memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat dengan melaksanakan kegiatan dari bantuan anggaran pemerintah pusat secara optimal.
“Bentuk kegiatan inisiasi dari Kabupaten Aceh Tamiang ini merupakan integrasi dan kolaborasi antar semua sektor dari TNI-Polri, pihak swasta, organisasi profesi, wilayah serta masyarakat yang memerlukan pelayanan. Angka Contraceptive Prevalence Rate atau prevalensi kontrasepsi modern yang sudah bagus diatas rata-rata nasional,” katanya.
Pj. Bupati Aceh Tamiang Drs. Asra mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa, karena berkolaborasi dengan Pihak Perusahaan PT. Socfindo, TNI dan Polri.
“Dalam beberapa hari kita berhasil karena ada penguatan teritorial. Semua komponen kekuatan profesi kita jadikan kekuatan menyukseskan program ini.
Acara ini dilakukan dalam rangka menurunkan angka kelahiran Total Fertility Rate dan juga meningkatkan angka prevalensi pemakaian alat kontrasepsi modern khususnya pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Akan tetapi, sampai saat ini, masih terdapat dikalangan masyarakat yang mengartikan bahwa program KB adalah kegiatan yang melarang kelahiran, sehingga terjadi kurangnya pemahaman masyarakat tentang tujuan dari program KB,”ujar Pj. Bupati.
Untuk itu, dikatakannya, pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau banggakencana.
“Saya menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat, tujuan utama program KB bukanlah untuk melarang kelahiran melainkan untuk mengatur dan merencanakan kelahiran dengan baik,”demikian tutup pj. Bupati.
Terkait kegiatan sosialisasi ini lanjut Farida, merupakan kegiatan penyuluhan yang melibatkan kader, Babinsa, Babinkamtibmas dan lainnya sekaligus kunjungan terhadap pelayanan KB.
“Jadi pelayanan KB ini akan disosialisasi dan pembekalan untuk penyuluh. Sosialisasi buat calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, buat ibu-ibu dan juga para penyuluh,” katanya.
Sehingga dengan kegiatan ini semua data bisa terintegrasi dan dilaporkan secara cepat ke pusat maupun provinsi dan masyarakat mendapatkan pelayanan lebih mudah dan cepat.
“Saat ini stunting kita terus turun Alhamdulillah. KB juga sudah bagus, sekarang kita juga mengarah pada kesehatan keluarga, makanya kita mengarah pada perbaikan gizi, pola asuh, cara berdialog, dan tamasya.
Turut hadir dalam acara, Pj. Bupati Aceh Tamiang, Drs. Asra, Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto. ST, Pengurus dari PT. Socfindo Erick Obaza Barus, BKKBN Provinsi, Farida, SE, MM, Camat Kejuruan Muda, Mukhtar Hadi, Kabid KBKR Aceh Tamiang, Syarifah Hariyani,SKM.M.KES, Bhabinkamtibmas, Koramil dan para tamu undangan.