Straight News.
ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:
Banjir dan Tanah longsor yang menimpa ribuan warga harus mengungsi dan ratusan kehilangan tempat tinggal, puluhan jembatan dan jalan raya terputus, matinya listrik, dan hilangnya jaringan telekomunikasi serta tumpukan tanah dan kayu gelondong, bahkan masih banyak warga yang terisolasi hingga saat ini, Senin (15/12/2025).
Beberapa Kampung (Desa *Red) di Kabupaten Aceh Tengah terlihat ribuan batang kayu gelondongan berserakan di darat, diantaranya Kampung Rawe dan Toweren Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.
Dari penelusuran awak media di lokasi banjir dan tanah longsor, terlihat bentuk gelondongan kayu yakni bekas di tebang yang memakai mesin Sinso, dan bekas potongan yang sudah lama dipotong.
Kami kembali menelusuri Kampung lainnya di Aceh Tengah, yakni Kampung Kampung Kayu Kul dan Uning Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah, dengan lokasi yang berjarak beberapa kilo meter dari pusat kota Takengon, di Kampung Kayu Kul Kecamatan Pegasing lebih dari 10 rumah rata dengan tanah di hempas tanah longsor.
Dikampung tersebut terdapat Galian C, dan 1 buah alat berat (Beko) yang tertanam lumpur, dari gunung galian C tersebut timbullah longsor dan menghanguskan pulang rumah warga di Kampung Kayu Kul.
Begitu juga di Kampung Uning Kecamatan Pegasing, salah satu Galian C yang sudah lama beroperasi, serta terlihat beberapa alat berat (Beko), dan dari galian C tersebut longsor turun ke jalan raya.
“Siapa Yang Bertanggung Jawab Semua Ini” Seharusnya Pemerintah daerah dan Penegak Hukum yang ada di Kabupaten Aceh Tengah dapat bertindak dengan tegas, menutup ilegal logging, menutup seluruh Galian C, dan mencabut izinnya.
Yang menjadi sorotan media, “Banyaknya Panglong Kayu di Kabupaten Aceh Tengah, Apakah Kayu Tersebut di Ambil Dari Hutan Takengon Atau Sebaliknya”.
Dan selama ini banyaknya mobil Truk yang mengangkut tanah dari Galian C yang bolak balik melintas di jalan raya, apakah Pemda dan Penegak Hukum tidak mengetahui atau tidak mau tau ?
Beberapa warga di Kecamatan Pegasing menuturkan pada awak media,” Galian C itu sudah lama beroperasi, tapi tidak ada yang berani menutup dan menarik izinnya, kalau sudah longsor begini, siapa yang bertanggung jawab,” ucap warga di Kecamatan Pegasing.
Begitu juga di Kecamatan Lut Tawar, warga juga menuturkan,” Ribuan kayu gelondongan turun dari gunung, dan menghanguskan ratusan rumah di Toweren dan Rawe, dan itu semua bekas kayu ilegal logging yang potong memakai mesin Sinso, apakah Pemda dan APH tidak mengetahui,” ujar warga dengan nada kesal.
Diharapkan kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf, agar memberi peringatan keras kepada Pemda Aceh Tengah dan Aparat Penegak Hukum di Kabupaten Aceh Tengah.
Liputan:(Alamsyah)














