Sulut Darurat Mafia Tanah dan Korupsi, Warga Demo

Straigt News

MANADO – METRO GEMA NEWS:

Puluhan massa berunjukrasa di tiga titik. Diantaranya, Kejati Sulut, Kanwil ATR/BPN dan Polda Sulut.  Aksi unjuk rasa damai  itu diwadahi oleh LSM Rakyat Anti Korupsi (RAKO) dan Gerakan Rakyat Anti Mafia (GERAM) atas nama korban perampasan hak atas tanah,  mereka datang dari beberapa Kabupaten/Kota dalam Provinsi  Sulawesi Utara, Rabu (24/04/2024).

Ketua RAKO Harianto Nanga dalam orasinya menyampaikan isu yang terkait perampasan hak atas tanah masyarakat yang diduga dirampas oleh mafia tanah dan kasus Korupsi.

Orasi para pengunjuksa

“Kami menuntut pemerintah dan instansi terkait supaya segera membongkar kasus-kasus mafia tanah dibeberapa tempat. Diantaranya,  di Desa Rumbia Kecamatan Langowan Selatan atas tanah milik dari keluarga Sigar Pandeiroot, Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan I milik puluhan warga,” soraknya di depan massa unjukrasa.

Pemalsuan dokumen pada tanah milik Henny B. Angkow di Desa Kalawat, Kelurahan Bumi Nyiur lingkungan 5 Kecamatan Wanea, Kelurahan Molas lingkungan IV atas tanah milik keluarga Baginda, Kelurahan Kakenturan Kota Bitung milik Naftali Panggili.

Lebih lanjut, mereka juga menuntut pembatalan SHM nomor 320 Tahun 2012 di Kelurahan Singkil Kecamatan Singkil yang sudah memiliki putusan Mahkamah Agung sejak tahun 2017.

Aksi warga berunjuk rasa

Sementara itu, kasus korupsi juga diorasikan dengan tuntutan segera proses hukum pelaku tindak pidana korupsi atas kasus Pembangunan Pasar Bersehati Kota Manado, Belanja Modal Disperindag Manado, Proses Tender 25 proyek APBD Manado tahun 2022/2023 dan Pembangunan RTH Ruang Terbuka Hijau Lapangan Koni Sario Manado.

“Usut tuntas kasus korupsi Pembangunan Pasar Bersehati Kota Manado segera,” ujar Harianto.

Selanjutnya Ketua LSM (Geram) Pinkan Nuah, menyampaikan akan mengawal semua kasus ini termasuk kasus yang akan ditemui dikemudian hari.

“Kami akan senantiasa dan selalu mengawal semua kasus-kasus yang ada di Sulawesi Utara, hal ini merupakan sumbangsih kami untuk Negara dalam mewujudkan Sosialisme yang menjadi asas dari Pancasila sebagai Ideologi bangsa,” pungkasnya

Massa aksi bubar pukul 16:40 WITA dengan tertib sehingga aksi tersebut berjalan aman dan kondusif atas pengawalan dan pengamanan dari pihak kepolisian Sektor Malalayang sejak dimulainya hingga akhir.

Liputan: (Refli Sanggel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *