Terkait Pemberitaan, Seorang Wartawan Diancam Bunuh

Straight News

ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:

Tersiar kabar, salah seorang wartawan di Aceh Tengah, Yusra Efendi dari media portaldatiga.com, mengaku diancam bunuh oleh Reje Lut Jaya atas pemberitaan Proyek Dana Desa.

Sebelumnya wartawan Yusra Efendi itu meliput proyek pembangunan Rabat Beton dan Proyek Perataan Tanah lapangan futsal di Desa Lut Jaya Kecamatan Rusip, Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat (29/08/2024).

Dimuat di media Portaldatiga.com dan AngkaraNews.com dengan judul “APBK Desa Lut Jaya di Duga Syarat Korupsi,” kata Yusra Efendi beberapa saat setelah kejadian.

Akibat pemberitaan, Yusra mengaku diancam dibunuh oleh Reje Lut Jaya. Seharusnya, siapa saja yang dirugikan dari suatu pemberitaan harus melakukan hak jawab, dan harus dilayani oleh wartawan tersebut. Bukan main ancam-ancaman sampai menyangkut dengan nyawa juru warta.

Kronologi yang didapat awak media, disebutkan Yusra Efendi bahwa dia (Reje) menelpon dengan suara lantang dan mengancam akan membunuh dengan cara menusuk dengan pisau dan dia juga mengancam akan menyantetnya, telepon tersebut Sabtu 31-08-2024 sekitar jam 19.00 WIB.

“Pada saat itu Reje Lut Jaya menelpon, lalu saya angkat, tanpa banyak basa basi Reje Lut Jaya langsung menghujani saya dengan kata-kata yang tidak menyenangkan, dia juga mengatakan sedang mencari saya dengan tujuan untuk membunuh saya, dengan suara yang begitu keras, membuat saya tidak bisa berbicara dan hanya diam sembari menjawab sesekali,” ujar Yusra.

Ancaman bunuh itu, dikatakan Yusra Efendi, pria tersebut menyebutkan Reje itu berulang kali dengan kembali mengatakan “Ku tusuk kamu nanti”, “Saya merasa terancam dengan ucapan itu, saat ini saya sedang berpikir apakah saya membuat laporan ke Polres Aceh Tengah atau tidak,” katanya.

“Dia juga mengatakan bahwa dia tidak takut kepada KPK apalagi INSPEKTORAT, setelah telpon di tutupnya saya bergegas sembunyi dan mengamankan diri,” imbuh Yusra sambil menghindar agar tidak terjadi apa-apa.

Saat kejadian itu, lanjut nya,”Saya sedang bersama dua orang rekan sejawat saya yang juga wartawan, mendengar kalimat-kalimat yang terdengar keras itu, sesaat kami bertiga tidak bergeming. Lalu saya keluar dan pergi untuk mengamankan diri,” tandasnya.

Dikatakan, terkait pemberitaan itu, sebagai seorang wartawan, dirinya sudah memenuhi unsur kode etik jurnalistik lantaran adanya konfirmasi kepada pihak terkait.

Liputan: (Alamsyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *