Soft News.
Aceh Tamiang – siaga0724.com: Ketiadaan drainase di Jalan kawasan Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, terus menjadi masalah serius bagi masyarakat. Setiap kali hujan deras, jalan tersebut kerap dilanda genangan air kadang hampir mencapai setinggi lutut orang dewasa, membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas.
Pantauan mudanews.com di lokasi pada Minggu(26/1/2025) pukul 17.12 WIB, genangan air memenuhi sebagian besar sisi kiri jalan. Kendaraan roda empat dan sepeda motor tampak melambat saat melintasi genangan yang cukup panjang. Salah satu pengendara sepeda motor bahkan mengeluhkan kendaraannya sempat mogok akibat terjebak air.
Lilik(52), warga setempat, mengatakan bahwa genangan air selalu terjadi saat hujan deras. “Kalau hujan turun satu jam saja, jalan ini sudah seperti kolam. Kalau hujannya lama, genangan meluas. Kami sangat berharap pemerintah segera memperhatikan ini, karena sudah lama sekali kondisinya seperti ini,” ujarnya.
Ironisnya, air yang menggenang tidak langsung surut setelah hujan berhenti. Air yang tidak memiliki saluran pembuangan biasanya baru hilang setelah beberapa jam, menyisakan lumpur dan kotoran di permukaan jalan.
Sementara salah seorang warga perumahan GRR Desa Benua Raja juga menyayangkan kurangnya perencanaan saat peningkatan jalan ini. “Dulu jalan ini hanya pengerasan, rusak parah. Setelah diaspal, memang lebih baik, namun sayangnya tidak ada drainase. Jadinya, setiap hujan, air langsung menggenang di jalan,” katanya.
Genangan air yang terus-menerus berpotensi merusak aspal jalan, yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan kualitas jalan menurun dan kembali mengalami kerusakan. Kondisi ini, selain mengganggu aktivitas warga dan pengendara, juga berdampak pada perekonomian di kawasan tersebut.
Samsul(29), salah seorang pengendara motor, yang sering melintas juga meminta agar pemerintah segera turun tangan. “Ini masalah dasar. Drainase itu wajib kalau membangun jalan. Kalau terus begini, siapa yang mau tanggung risiko kerusakan kendaraan atau kecelakaan?” ucapnya dengan nada kecewa.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Tamiang, untuk segera membangun sistem drainase yang memadai di kawasan tersebut. Warga berharap, dengan adanya drainase, air hujan tidak lagi menggenang dan jalan bisa lebih nyaman serta aman untuk dilalui.
Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah untuk mencegah potensi kerusakan jalan dan menjamin keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan. Pemerintah diharapkan tidak menunda dan segera mengatasi persoalan tersebut.
Liputan: (Pemimpin Redaksi)