Tradisi Makan Apam di Masyarakat Aceh Dalam Bulan Rajab Sebelum Bulan Suci Ramadhan

Santapan bersama-sama baik di dalam keluarga, Masjid, atau Mushalla.

0:00

Soft News.

ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS:

Didalam setiap Daerah dan Suku yang ada di Indonesia semuanya mempunyai tradisi/adat masing-masing, baik itu sebagai bentuk rasa syukur maupun rasa gembira dalam rangka yang lainnya. Seperti, tradisi adat suku Aceh yang berada di Kabupaten Aceh Tengah,  tradisi makan Apam (Serabi) dikenal juga dengan sebutan Khanduri Apam  atau kenduri dengan sajian kue apam.

Membuat dan makan Apam merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman lesultanan Aceh Darussalam, tradisi ini dilakukan dengan membuat Apam lalu disantap bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan baik di dalam keluarga, Masjid, maupun Mushalla.

Hal itu, seperti terlihat oleh awak media  di Kampung (Desa *Red) Pucuk Deku Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah . Jumat(24/01/2025).

Pembuatan Apam biasanya dilaksanakan di bulan Rajab yaitu sebelum bulan suci Ramadhan, dikerjakan oleh ibu-ibu (para Wanita)  serta anak-anak yang ikut meramaikan dalam pembuatan Apam tersebut.

Diterangkan Rusmi (48)  bahwa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan Apam terdiri dari: Tepung beras, Garam, Air  dan Santan Kelapa.

Keseluruhan bahan diaduk rata sambil dimasak hingga mengental, lalu adonan dituangkan ke dalam cetakan Tanah Liat yang sudah dipanaskan, kemudian dibakar,  adonan tersebut di atas api kecil atau sedang, selanjutnya ditambah pewangi. Biasanya ibu-ibu memasaknya menggunakan kayu bakar.

Apam yang sudah masak itu, biasanya dapat disantap langsung atau ditambahkan dengan kuah yang lebih dikenal dengan nama Kuah Tuhe, yaitu kuah santan yang dicampur dengan Pisang atau Nangka.

“Kami biasanya membuat Apam ini disetiap bulan Rajab sebelum bulan suci Ramadhan,  nantinya akan dimakan bersama-sama keluarga, kegiatan ini  sekaligus sebagai bentuk syukuran dan kegembiraan menyambut bulan suci Ramadhan yang tidak lama lagi akan tiba,”  ucap Nur, salah satu wanita bagian dari para wanita yang sedang memasak.

“Tujuan dari membuat Apam ini untuk mempererat tali Silaturrahmi, Doa dan harapan untuk bertemu kembali di bulan Ramadhan, ini juga suatu tradisi dari orang-orang terdahulu,  yang sampai sekarang masih dilakukan secara turun menurun,” ujarnya.

Alhasil, awak media ikut serta menikmati santapan apam karya ibu-ibu tersebut.  Begitu enak dan lezat, harum terasa aroma wanginya. Harapannya  semoga tradisi pembuatan Apam ini dapat terus dilaksanakan turun temurun ke anak cucu nantinya.

Diketahui bahwa tradisi adat Aceh ini merupakan salah satu tradisi kebangaan khususnya warga Aceh.

Liputan: (Alamsyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *