MANADO – METRO GEMA NEWS:
Seorang warga Desa Kalasey dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara berinisial YG (40) mendatangi kantor Perkimtan Sulut perihal mempertanyakan hak atas pembebasan lahan untuk proyek MORR (Manado Outer Ring Road) tiga,yang belum terbayarkan sepenuhnya, padahal proyek sudah selesai sejak awal tahun 2023 lalu. Selasa (16/ 04/2024).
Kabag Pertanahan Perkimtan, Sulut Banu Ignatius Istoto, SH bersama stafnya menerima YG yang datang bersama perwakilan komunitas GERAM (Gerakan Rakyat Anti Mafia), menjelaskan bahwa kendalanya ada pada surat kuasa yang diatur dalam Permen ATR/BPN/ badan Pertanahan Nasional No 19 tahun 2021 pasal 113 : 1 huruf (a) bahwa penerima kuasa untuk musyawarah terkait pembebasan lahan harus ada hubungan darah sampai derajat kedua dengan pemilik lahan, sehingga data yang bersangkutan belum tervalidasi dari BPN.
Diketahui ganti rugi tahap pertama untuk badan jalan (trase) sudah terbayarkan berdasarkan surat kuasa yang telah dipenuhi oleh pemilik lahan dan ganti rugi tahap kedua terhadap objek yang telah terhitung apresialnya untuk Right Of Way (ROW) belum terealisasi.
Pihak perkimtan menjelaskan bahwasanya keterangan yang disampaikan adalah berdasarkan hasil koordinasi dengan panitia pembebasan lahan dari BPN Propinsi, sembari menyarankan supaya melakukan koordinasi langsung dengan Rio Mandey selaku panitia pembebasan lahan proyek MORR tiga.
“Silakan langsung berhubungan dengan pak Rio Mandey,’ ungkap Kabag Pertanahan Perkimtan singkat.
Saat mendatangi Kantor Wilayah ATR/BPN Propinsi Sulawesi Utara usai dari kantor perkimtan, pihak BPN dalam hal ini Rio Mandey seakan menghindari pertemuan itu.
“Kami datang dan meminta pertemuan dengan Bapak Rio atas saran pihak Perkimtan,” jelas YG.
Myranti, staf di sana pada awalnya meminta kami menunggu, karena Rio sedang menyusun berkas di ruangannya. Lebih dari satu jam ditunggu, informasi disampaikan oleh staf tersebut bahwa yang ditunggu sudah keluar dari kantor.
Tampak wajah YG muram menunjukkan kekecewaannya yang kesekian kalinya, karena tidak mendapatkan hasil yang diinginkannya. (RS)
