ACEH TENGAH – METRO GEMA NEWS
Dampak kemarau panjang selama ini mengakibatkan hasil panen cabe menurun di Kabupaten Aceh Tengah. Pada musim kemarau yang sudah hampir memasuki tiga bulan ini, membuat para petani cabe rawit Kampung (Desa *Red) Tirmiara Kecamatan Rusip Antara kabupaten Aceh Tengah khawatir akan hasil yang akan mereka peroleh.Jika hujan tak kunjung turun.
Aslamiyah bersama dengan dua rekannya Mayfika dan Elyana saat dijumpai media Metro Gema News, Minggu (24/03/2024) memaparkan bahwa mereka sebagai petani mulai khawatir dengan cuaca yang ada.
“Bisa-bisa kami merugi dan gagal panen yang disebabkan kemarau panjang,” kata Aslamiyah
Lebih lanjut disampaikan bahwa cabe yang semula mereka tanam di perkebunan hampir mencapai 10 ribu batang, namun dampak dari kemarau ini, hanya tinggal 4 ribu batang, lainya mati.
“Jika hujan tidak kunjung turun bisa-bisa kami merugi,” sambung Mayfika
Hal yang sama disampaikan oleh Elyana, dia menyebutkan bahwa dampak dari kemarau terhadap hasil panen sangat nampak kalau awalnya dia bisa panen 50-70 Kg per 15 hari, sekarang seminggu hanya bisa panen 20-40 kg per minggu, turunnya sangat drastis. “Hal ini disebabkan banyak buah yang gugur,” tuturnya.
Selanjutnya mereka juga menjelaskan bahwa tanaman cabe tidak tahan dengan musim kemarau seperti sekarang ini, terkecuali tersedia air untuk melakukan penyiraman agar kebutuhan airnya terpenuhi.
“Tetapi apa daya petani cabe di Tirmiara hanya memiliki modal tenaga saja, walaupun sumber air dekat, tetapi tidak cukup modal untuk membeli peralatan yang dibutuhkan seperti pipa, selang dan peralatan lainnya untuk penyiraman,” terang mereka.
Mereka berharap Pemerintah Kampung dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melalui Dinas Pertanian dapat membantu para petani, karena banyak masyarakat yang di Kabupaten Aceh Tengah yang menggantungkan hidup mereka dari hasil pertanian, terlebih komoditas cabe yang cukup menjanjikan hasilnya bagi para petani jika panen tidak gagal.
Liputan: (Khairul Muslem)